KOPI KARO

KOPI KARO adalah KOPI ARABIKA yang tumbuh dan berkembang di dataran tinggi KARO, antara 1000 sampai 1500 meter di atas permukaan laut. Salah satu yang membuat ciri khas kopi KARO adalah debu gunung Sinabung yang menjadi humus bagi tanaman kopi. Secara historis, kopi sebenarnya sudah lama ditanam di dataran tinggi Karo. Diperkirakan sejak awal tahun 1700-an yang dibawa oleh bangsa Eropa. Maaf, bila catatan sejarah ini tidak sepenuhnya benar. Kami harus akui keterbatasan literatur sejarah yang kami miliki.

Dalam perkembangannya tanaman palawija ternyata lebih menarik perhatian minat ekonomis masyarakat Karo dibandingkan dengan menanam kopi.  Apalagi sejak munculnya tanaman primadona seperti jeruk. Ladang yang dulunya hijau karena daun kopi diubah menjadi perkebunan jeruk, yang jauh lebih mengiurkan secara ekonomis. Tetapi seiring dengan meredupnya jeruk dan ditambah dengan letusan gunung Sinabung pada 28 Agustus 2010 lalu, perhatian masyarakan secara bertahap beralih ke kopi.  Abu vulkanik dan lahar dingin yang menyembur dari Gunung Sinabung memusnahkan banyak harapan petani untuk bisa mencicipi hasil ladangnya.

Kopi menjadi salah satu tanaman yang paling tahan dengan erupsi Sinabung. Euforia menanam kopi seperti jamur di musim hujan, apalagi ditambah dengan tren budaya minum kopi secara nasional.  Kaum muda dan terdidik Karo mulai turun gunung dan mencari strategi terbaik untuk meningkatkan produksi, kualitas dan jangkauan pasar.

Kesadaran akan pentingnya kopi adalah sisi lain dari cermin buram setiap bencana alam dari letusan gunung Sinabung. Abunya menutup awan, membuat kelam hari berlalu, tetapi setelah hujan debu berlalu, tanah bersyukur mendapat limpahan pupuk alami, dan kopi adalah hasil yang tak bernilai bagi masyarakat Karo saat ini. Kami ingin penikmat kopi Karo menyadari arti kopi bagi masyarakat Karo. Bagi kami, kopi bukan semata-mata aroma, tetapi berkah dalam perjuangan banyak orang di bawah kaki Sinabung.

Sebagai catatan tambahan dengan suhu rata-rata 21-24O C dengan curah hujan 2000 – 3000 mm, dan didukung oleh struktur tanah yang baik dengan kandungan bahan organik 3% serta Ph 5,5 – 6,5. Produksi per tahun bisa mencapai 1 sampai 2 ton per hektar.

Check Also

La escultura megalítica Lore Lindu, prueba de una gran civilización en Sulawesi Central

Esculturas o estatuas de diversas formas parecen estar esperando la presencia humana para llegar al …

19 comments

  1. Bisa dikirim ke Pekalangon….jenis kopi…minimal order…

  2. Memang petani perlu wadah untuk standarisasi prosea sebelum tanam, proses tananm, prosea perawatan, proses panen, dan proses paska panen. Jika smua proses itu standard maka akan sangat mudah menstandardkan kualitas kopinya. Jika petani bekerja sendirian dan tidak terkoordinasi, sulitkualitas produk yg konsisten tercapai. Dari fakta2 yg ada Koperasi menjadi wadah bagi petani kopi. Selain standarisasi, mungkin mudah bagi kelompok untuk permodalan dan juga untul pemasaran produk kopinya.

    • Tepat sekali, saya kira Koperasi petani atau kelompok tani kopi adalah bagian ayng tidak terpisahkan dari sistem bisnis agro ini. Petani harus bersatu, jika tidak mereka sendiri suatu saat akan saling sikut menyikut soal harga.

  3. kami mencari perpanjangan tangan di setiap kota di INDNESIA… ada dua sistem, Anda beli dari kami, lalu jual kembali. ATau cukup dengan kartu nama atau kenalan cafe di bandung, lalu infonya dikirim ke kami, lalu kami follow up… dalam hal ini kami akan memberikan komisi tetap sepanjang ada permintaan dari kami…tetapi jumlahnya tidak besar

  4. Kopinya mantab. Setiap tegukan menghasilkan cita rasa yang berbeda. Order lagi ya Bang…

  5. Bagus sekali semangatnya untuk dapat meningkatkan petani kopi Karo dimana kondisi daerah pertaniannya di bawah kaki gunung Sinabung yang mengeluarkan debu yang ternyata berkat alam, karena menjadi humus bagi tanaman kopi Karo. Maju terus & sukses selalu ????

  6. Alejandro Mtz.

    El café indonesio compite en sabor y calidad con los mejores del mundo. El famoso café Luwak, el más caro exclusivo en todo el mundo, es gran ejemplo. No obstante el café de altura indonesio, que se siembra sólo en determinadas altitudes, y ayudado por el clima estable de las islas y la riqueza natural de la tierra, alcanza la excelencia que el mercado mundial exige en estos días de perfección y refinamiento.

  7. pertama nyoba kopi ini… Manis seperti apple merah dan after taste seperti caramel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *