Kolaborasi SCOPI-ITFC dalam Menjaga Keberlanjutan Kopi di Indonesia

Takengon – Aceh Tengah, 06 September 2022 Sustainable Coffee Platform of Indonesia  (SCOPI) bekerjasama dengan The International Islamic Trade Finance Corporation (ITFC) telah menyelenggarakan Master Trainer (MT) National Meeting. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini merupakan puncak dari rangkaian acara Training of Trainers yang telah diadakan sebelumnya pada tanggal 4-5 September 2022.

Penyuluh utama kopi berkelanjutan atau disebut Master Trainer (MT) merupakan program utama SCOPI sejak tahun 2015 untuk mendiseminasikan Kurikulum Nasional Praktik Budidaya Kopi Berkelanjutan. MT National Meeting tahun 2022 merupakan implementasi program kerjasama SCOPI-ITFC yang diharapkan dapat mewadahi transfer ilmu dan pengetahuan antar MT SCOPI se-indonesia maupun dengan pemangku kepentingan tentang peluang dan tantangan sektor kopi terkini. Lebih lanjut, kegiatan ini juga ditujukan sebagai persiapan aksi program peningkatan kompetensi MT kedepannya.

MT National Meeting dibuka dengan sambutan dari Bapak Richard Atmadja selaku Ketua Dewan Pengurus SCOPI yang menyampaikan bahwa kebutuhan MT yang berkompeten adalah salah satu jawaban bagi upaya peningkatan produktivitas bagi sektor kopi Arabika. Sehingga, meningkatnya pendapatan petani di sektor hulu serta meningkatnya peluang pengembangan ekspor kopi Arabika yang memiliki nilai (value) yang lebih tinggi dapat tercapai. Melalui program jangka panjang bersama ITFC, SCOPI berupaya membangkitkan penyuluh-penyuluh yang berkompetensi tinggi melalui Master Trainer Upgrade Program.

Sementara Gubernur Aceh yang diwakili oleh Ir. Iskandar Syukri MM MT selaku Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Keistimewaan Aceh, Sumberdaya Manusia dan Hubungan Kerjasama pada pidatonya menyampaikan bahwa Kopi Tanah Gayo mendapatkan spotlight baik di pasar nasional maupun internasional. Produksi Kopi Gayo Arabika mencapai 4% dari seluruh total kopi arabika premium seluruh negeri. Kopi Arabika Gayo merupakan hasil dari pengelolaan sumber daya alam oleh petani milik rakyat. Untuk itu, dibutuhkan perhatian khusus untuk kemajuan sistem budidaya kopi, diperlukan kerjasama multi stakeholder untuk mencapai kemajuan pertanian kopi di Aceh.

“Aceh Tengah menjadi salah satu pusat olahan industri pengolahan kopi dengan hasil produksi Kopi Arabika terbaik di dunia. Sebesar 70% hasil produksi di ekspor ke pasar internasional, namun sangat disayangkan suhu yang terus naik bisa menurunkan hasil produksi kopi di Aceh Tengah. Untuk itu, dibutuhkan kompetensi pengelolaan perkebunan yang lebih baik lagi dengan penyelenggaraan Master Training National Meeting dapat meningkatkan kerjasama multi stakeholder untuk pengelolaan sumber daya di Aceh Tengah dan peningkatan kompetensi petani kopi baik di Aceh Tengah maupun di tingkat Nasional.” Ungkap H. Harun Manzola, SE, MM, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Aceh Tengah yang hadir mewakili Bupati Aceh Tengah.

Senada dengan yang lainnya, Iftekhar Alam selaku Regional Head for South and Southeast Asia di ITFC menyampaikan dalam pidatonya bahwa ITFC, bukan hanya memprioritaskan jumlah perdagangan yang dibiayai, penting bagi ITFC untuk mencapai hasil yang berdampak dalam hal peningkatan kapasitas dan kontribusi terhadap pengembangan. Melalui program kolaborasi seperti dengan SCOPI, ITFC berfokus untuk membuat perdagangan berhasil di seluruh Indonesia. Peningkatan kapasitas melalui program transfer pengetahuan khusus seperti program Training of Trainers dan MT National Meeting sangat penting dalam memenuhi tujuan ini. Oleh karena itu kami sangat senang dengan hasil program pelatihan. ITFC berharap dapat melanjutkan program kerjasama yang sukses dengan SCOPI untuk mencapai tujuan memelihara industri kopi yang berkelanjutan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi kopi Indonesia.”

Dalam diskusi forum, para MT menyampaikan bagaimana kondisi sektor kopi di masing-masing wilayah kerja dan peluang yang dapat dimanfaatkan kedepannya. Diskusi dilanjutkan dengan pemaparan oleh Bapak Bagus Prassetya selaku Program Manager SCOPI dan Bapak Arief Wicaksono selaku LSPP Kementerian Pertanian terkait rencana program peningkatan kapasitas MT melalui sertifikasi nasional di bidang kopi berkelanjutan. Agar lebih terarah, kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan rencana tindak lanjut dari program peningkatan kompetensi oleh masing-masing MT di wilayah kerjanya.

Sesi terakhir diskusi diisi dengan pemaparan dari Bapak Nuzul Qudri dari World Coffee Research (WCR) mengenai usaha-usaha terpadu dalam upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim yang mengancam kelangsungan budidaya kopi di seluruh dunia.

Kegiatan MT National Meeting ditutup dengan kunjungan lapangan ke Atu Lintang sebagai lokasi dengan program pendampingan petani kopi terbanyak, dan Kunjungan Lapang ke BPP Bebesen sebagai lokasi demo plot program kerjasama SCOPI-ITFC.

Terlaksananya MT National Meeting tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Aceh, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, Pemerintah Kabupaten Karo, Global Coffee Platform serta PT. Pupuk Iskandar Muda sebagai anak perusahaan dari Pupuk Indonesia Holding Company melalui program Kementerian BUMN yaitu PMO Kopi Nusantara. Pendirian PMO Kopi Nusantara merupakan bentuk komitmen dan kepedulian Kementerian BUMN dalam upaya meningkatkan industri kopi di Indonesia melalui sinergi para pemangku kepentingan untuk pembangunan ekosistem supply chain bisnis kopi di Indonesia yang baik.

Check Also

ARROZ SUPERIOR CALIDAD SUPERIOR

El arroz es uno de los cultivos alimentarios, especialmente en Indonesia, todos están familiarizados con …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *