Advent Tambun

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Diandra

Kicau burung Murai bersahut-sahutan seakan hendak menyapa gadis hitam manis pemilik anting mungil saat ia meletakkan keranjang rotan penuh dengan buah cherry[1] merah merona. Tidak terlalu banyak. Mungkin hanya 10 sampai 12 kilo. Matahari masih enggan memperlihatkan teriknya. Embun-embun pagi baru saja hilang dari dedauan hijau kopi Arabika desa Juma Raja. Baju hangat belum saatnya dilepas karena udara dingin Tanah …

Read More »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Temantaras

Sejuah mata memandang, Gunung Sinabung tetap menjadi titik terluar yang bisa dicapai oleh kedua bola mata. Ketenangannya selama tigaratus tahun telah membuat masyarakat Karo terlena dalam pangkuan alam yang asri. Kini setiap detik ia memberikan peringatan bahwa tidak ada ketenangan abadi di muka bumi ini. Atejadi menatap bulang[1] alam itu dengan penuh takjub. Deburan debu yang hampir setiap hari terlempar …

Read More »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Jujuri

“Jadi…Jadi….enggo , Nakku[1], enggo me. Udan[3] ee….,” teriak Jujuri, ibu Atejadi. Jujuri adalah sosok khas wanita Karo. Pekerja keras. Menghabiskan hari demi hari bergelut dengan tanah dan tanaman. Tempat permainan yang paling indah bagi wanita Karo adalah ladang. Sejak mereka bisa dibawa keluar rumah,  perkenalan pertama pada alam adalah pergi keq ladang. Bayi kecil Karo akan digendong pada bagian punggung, …

Read More »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Bapak

Merah merona buah kopi kini berganti dengan taburan bintang di atas langit desa Juma Raja. Liturgi petik kopi, giling kopi, jemur kopi sudah berakhir dengan datangnya bidadari malam. Atejadi tenggelam dalam buku barunya The History of Coffee pemberian Dr. Thelma Gomez saat konferensi kopi di Bali awal tahun ini. Buku putih bertuliskan huruf hitam itu telah berubah menjadi lembaran warna-warni …

Read More »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Nini Bayang

Pukul 02:00 Detak jam wecker pemberian almarhum kakeknya terdengar teratur di keheningan malam desa Juma Raja. Semua mahluk bumi memilih memasuki keheningan malam, kecuali Atejadi. Tiga jam sudah berlalu, gadis pemetik kopi ini berganti posisi tidur, tetapi tak kunjung menemukan kepuasan malam. Matanya tertutup tetapi pikirannya melonjat dari satu tempat ke tempat yang lain, dari satu masa ke masa yang …

Read More »