Ajang Seni Menyuarakan Persatuan Bangsa dan Perdamaian Dunia

Yogyakarta, 20 Agustus 2022

Sebuah acara menarik diselenggarakan sekumpulan anak muda dari berbagai latar belakang suku, agama, sekolah dan kampus di Yogyakarta. Mereka tergabung dalam RJA Creative House yang dilaunching pada sebuh acara seni dengan menampilkan musik baik klasik dan band, tari, wayang, puisi dan stand up comedy..
Acara ini terselenggara berkat usaha gotong royong anak-anak muda tersebut didukung oleh Rumah Jawa Apik Coffee and Homestay pada tanggal 20 Agustus 2022 pukul 19.00 sd 22.00 berlokasi di Runah Jawa Apik Coffee and Homestay, Kasihan, Bantul, DIY

Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia mereka menyuarakan pentingnya menjaga persatuan dan jesatuan bangsa serta menjaga perdamaian dunia.

Dalam kesempatan ini mereka sekaligus meluncurkan RJA Creative House yang dipimpin Pandu, yaitu suatu wadah yang membuka pintu seluas-luasnya bagi anak-anak dan generasi muda yang ingin berproses bersama mengembangkan bakatnya. Dengan semangat gotong royong akan saling mengisi dan membantu siapapun yang tergabung dalam wadah RJA Creative House. Acara ini merupakan acara pertama yang dibuat dengan persiapan sekitar 10 hari dengan menampilkan beberapa grup musik Minority dan Fusion dari anak-anak SMA, RJA Musik gabungan dari beberapa kampus yang berkolaborasi dengan tari dari sanggar terdekat, wayang dengan dalang muda Erlangga Betran Pasandaru dan puisi oleh mahasiswa salah satu Perguruan Tinggi di Yogyakarta. Tampil juga Stand up Comedy dan juga musik remix. Kolaborasi mereka membuat sebagian besar penonton yang hadir tidak meninggalkan tempat sampai acara selesai bahkan terlibat aktif mengikuti acara yang berlangsung

Hadir dalam acara tersebut AKBP Sulistiono Wadirbinmas Polda DIY, dan hadir melalui online untuk menyapa mereka dan berinteraksi online Ibu Esti Andayani, Wismar Njong juga hadir dengan rekaman sambutan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid.
Ibu Esti Handayani dari Kemenlu yang belum lama menunaikan tugas sebagai Dubes Roma berpesan pentingnya berbahasa yang baik dan benar, menjaga budaya bangsa serta mengingatkan pada awal perjuangan kemerdekaan juga dimulai dengan peran penting kaum muda.

Wismar seorang pemuda aceh menyampaikan pentingnya menjaga kerukunan dalam keberagaman, selain itu juga mengingatkan pengalaman konflik yang panjang membuat masyarakat menjdi tertinggal. Perilaku bermusuhan atas nam petbedaan agama dan suku adalah perilaku permusuhan purba yang harus ditinggalkan.

Di tengah acara, beberapa anak muda membacakan seruan damai yang berisi
1. Kepada para pemimpin dunia agar senantiasa mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian
2. Kepada para pemimpin Bangsa kita, agar senantiasa memberi suri tauladan kepada masyarakat dalam tindakan maupun ucapan, mengedepankan kepentingan dan jeutuhan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
3. Kepada seluruh masyarakat Indonesia mari bersama-sama menjaga persatuan dan keutuhan bangsa dan negara Repubik Indonesia dengan sikap saling menghargai perbedaan, mengedepankan persaudaraan dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa kita
4. Kepada orang tua kami tercinta berilah kami limpahan cibta dan kasih sayangmu agar kami juga mempunyai rasa cinta yang besar bagi apa pun dan siapapun yang kmi hadapi.

AKBP Sulistiono mengapresiasi semangat dan acara yang ini. Sebagai simbol dukungan terhadap generasi muda, AKBP Sulistiono menyerahkan tokoh wayang Arjuna kepada perwakilan panitia acara Hafiz Arif Ashari dan gunngan jepada dalang Erlangga Betrant Pasandaru.

Menurut Ignatius Agian, panitia dan pengisi acara ini adalah hasil dari proses pertemuan dan interaksi para pengunjung Kafe kopi yang kemudian berteman, bersahabat, bersaudara dan membuat kegiatan bersama yang bermanfaat. Hal tersebut didukung oleh pemilik RJA Coffe Indonesia Maria Ninis.

Menurut Maria Ninis, kesadaran memberi ruang kaum muda berekspresi merupakan tanggung jawab semua pihak baik pemerintah mupun masyarakat, dimana saat ini ruang-ruang dan dukungan terhadap kaum muda belum cukup atau masih perlu ditingkatkan lagi.

Inilah miniatur Indonesia, bersatu ladu dalam keberagaman..

Merdekaa!!

Check Also

La escultura megalítica Lore Lindu, prueba de una gran civilización en Sulawesi Central

Esculturas o estatuas de diversas formas parecen estar esperando la presencia humana para llegar al …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *