Cintaku Yang Terbaik

Panjang umurnya, panjang umurnya

Panjang umurnya serta mulia

serta mulia

serta mulia.

Lagu ini berkumandang meriah di restauran cottage Living Asia, Sengigi, Lombok Utara. Tiga anak manusia merayakan kegembiran di tengah malam sembari menikmati deburan ombak yang tidak hentinya menghemaskan butiran air ke bibir pantai.

Setelah menghembus dua buah lilin kecil di atas potongan special cake ketiganga bertepuk tangan mengucapkan kegembiraan atas ulang tahun Lili, wanita paruh baya yang menjadi sosok utama acara adat pesta ulang tahun tersebut. Dua wanita lainnnya, yang dari usia terlihat jauh lebih muda adalah putri angkatnya, Rosa dan Amanda. Keduanya saling bergantian memberikan ucapan selamat ulangtahun dan memeluk wanita paruh baya itu.

Usai kedua wanita muda itu memberikan ucapan selamat, serta pelukan erat, Lili melantunkan sebuah lagu untuk membalas ucapan selamat dari kedua wanita yang telah ia anggap sebagai putrinya sendiri.

Tanpa musik, tanpa guitar dan tanpa iringan karoke di handphone, Lili mendaraskan “Cintaku Yang Terbaik” karya Cassandra. Ketika ia memasuki bait kedua lagu romantis tersebut,

 

Meski ku bukan yang pertama dihatimu
Tapi cintaku terbaik untukmu
Meski ku bukan bintang di langit
Tapi cintaku yang terbaik

ombak laut tiba-tiba berhenti. Ombak yang berlomba membentur bibir pantai hening seketika. Air laut berhenti berdetak. Malam di atas Living Asia, seketika hening tanpa suara. Lili larut dalam lirik-likir lagu romantis yang kini berubah menjadi doa agung yang membawanya keluar dari fisik badanya.

Pada bait ketiga lagu tersebut, ketiganya telah saling bergandeng tangan dan melantunkan nya secara bersama,

Jujur saja ku tak mampu
Tuk pergi menjauh darimu
Meski hatiku ragu
Kau tak disampingku setiap waktu
Ku sadari aku cinta padamu

…setelah laut berhenti berdetak dalam deburan ombak, di kejauhan mata memandang, Gunung Agung secara perlahan dan lembut memperlihatkan dirinya. Hanya Gunung Agung yang terlihat dengan mata telanjang, sementara seluruh alam disisinya, juga tertutup gelapnya malam. Hanya sebuah bintang kecil berkedap kedip bertengger tak jauh di atas puncak Gunng Agung.

Ketikanya melantunkan bait-bait berikut lagu tersebut seakan-akan memanjatkan doa pada hari Isra Miraj, 27 Januari 2025, hari yang selalu dinantikan oleh Lili, wanita paruh baya yang lahir pada hari mulia tersebut.

Tanpa mereka sadari, air mata ketiganya telah berlomba jatuh di pipi masing-masing. Air mata kebahagian yang mampu bercerita betapa perihnya masa lalu yang mereka hadapi. Lili, ibu paruh baya tersebut telah menjadi ibu sejati bagi Rosa dan Amanda yang pernah merasakan beratnya hidup tanpa ayah dan ibu sejak dari kecil. Kedua anak gadis tersebut harus menjalani hidup sebagai yatim piatu ketika ayah dan ibu mereka menjadi korban keganasan laut. Keduanya tenggelam bersama beberapa orang lainnya saat gemburuh ombak malam menghempas kapal yang membawa mereka dari pelabuhan Bangsal ke Gili Trawangan. Ketika kapal kecil mereka memasuki arena tengah laut, sebuah badai tak jelas arah menjadi malam terakhir bagi para penumpangnya. Petir yang menyambar langit, hujan tertumpah ruah dari langit, malam yang gelap pekat, membuat proses penyelamatan hamper tidak mungkin. Tangisan Rosa dan Amanda masih berlanjut ketika warga membawa kedua adik kakak tersebut di sebuah panti asuhan.

Air mata mereka berhenti ketika seorang wanita datang memeluk mereka dan berkata,

“Cintaku yang terbaik,”

Kedua kakak beradik itu merasakan bahwa pelukan wanita yang baru mereka kenal itu sehangat pelukan ibu mereka yang telah membawa dan membersarkan mereka di dunia fana ini. Sejak hari itu, Amanda dan Rosa mendapatkan ibu yang baru. Kedua tumbuh bersama dan menimati malam-malam sepi di panti asuhan dalam pelukan doa-doa tak  henti Lili yang meminta pada Tuhannya agar kedua putri barunya tersebut mendapat ridho yang amanah di dalam hidupnya.

Doa khusuk subuh Lili telah didengarkan oleh Sang Empunya alam, kedua putri yatim piatunya itu telah menjadi sosok yang layak dibanggakan. Amanda, yang sejak SMP hingga usai kuliah, selalu mendapat beasiswa, kini bekerja sebagai junior manager di Bank BNI Mataram, sementara Rosa menjadi kabid Public Relation Kementrian Parawisata Provinsi NTB.

Air mata duka anak yatim telah mengubah jalan hidup mereka menjadi dua wanita yang tegar dan mampu menghadapi badai gelombang kehidupan sehingga keluar menjadi pemenang. Sebagain dari penghasilan mereka, selalu mereka sisihkan untuk diberikan kepada panti yang telah menjadi rumah mereka sejak kecil.

Sosok yang tidak mereka lupakan dalam perjalan hidup mereka adalah Lili, wanita paruh baya yang kini sedang merayakan ulangtahunnya.

Dari kejauhan Gunung Agung dan bintang  kecil di atasnya, menjadi yang terindah pada malam itu. Bukan hanya Rosa dan Amanda yang bergembira malam itu karena mereka memiliki seorang malaekat pelindung, tetapi alam pun merasakan kegembiraan, laut berhenti berdebur larut dalam lantunan lagu Cintaku Yang Terbaik. Gunung Agung dan sebuah bintang kecil di atasnya turut menjadi saksi bisu bahwa cinta sejati adalah hiburan terindah dalam hidup ini.

 

 

 

 

 

 

 

Advent Tambun 28/01/2025

Cottage Living Asia, Sengigi, Lombok Utara.

Check Also

Mi amor es el mejor

Panjang umurnya, panjang umurnya (Larga vida, larga vida) Panjang umurnya, panjang umurnya (Larga vida y gloria) …

Deja un comentario

Tu dirección de correo electrónico no será publicada. Los campos obligatorios están marcados con *