Search Results for: atejadi

Atejadi, la chica del café

A las 02:00 el tic-tac del despertador, dado por su difunto abuelo, sonaba regularmente en el silencio de la noche en el pueblo de Juma Raja. Todas las criaturas de la tierra eligieron entrar en el silencio de la noche, excepto Atejadi. Han pasado tres horas, esta chica recolectora de café ha cambiado de posición para dormir, pero no ha …

Read More »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Biara Santa Clara, Sikeben

Atejadi turun dari bus Sinabung Jaya, bus khas tanah karo yang terkenal dengan nyali para supirnya. Mereka terbisa menyalib di tikungan tajam ditengah tengah gunung hutan tropis dataran tinggi Karo.  Atejadi tidak pernah mau memilih duduk di bangku depan di samping bang Supir. Setiap kali turun ke Medan melewati kelok 12 dari Penatapan menuju Bandar Baru, memori masa kecil Atejadi …

Read More »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Korean Coffe Import

Minggu 29 April. KUALA NAMU, 07:00, Atejadi dengan sebuah koper roda empat ukuran 50 x 50cm menunggu pengumuman Sriwijaya Air dengan penerbangan Medan Jakarta. Berpakain formal, mini jas dan rok sebatas lutut, serta selendang syal uis[1] Karo mengantung dipunaknya. Sepatu hitam hak tinggi membuat Atejadi terlihat sangat elegan. Tak lupa anting kecil tetap terlihat di kedua teligannya. Kalung berhiaskan bunga …

Read More »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Diandra

Kicau burung Murai bersahut-sahutan seakan hendak menyapa gadis hitam manis pemilik anting mungil saat ia meletakkan keranjang rotan penuh dengan buah cherry[1] merah merona. Tidak terlalu banyak. Mungkin hanya 10 sampai 12 kilo. Matahari masih enggan memperlihatkan teriknya. Embun-embun pagi baru saja hilang dari dedauan hijau kopi Arabika desa Juma Raja. Baju hangat belum saatnya dilepas karena udara dingin Tanah …

Read More »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Temantaras

Sejuah mata memandang, Gunung Sinabung tetap menjadi titik terluar yang bisa dicapai oleh kedua bola mata. Ketenangannya selama tigaratus tahun telah membuat masyarakat Karo terlena dalam pangkuan alam yang asri. Kini setiap detik ia memberikan peringatan bahwa tidak ada ketenangan abadi di muka bumi ini. Atejadi menatap bulang[1] alam itu dengan penuh takjub. Deburan debu yang hampir setiap hari terlempar …

Read More »