Publicaciones Recientes

El Islam en Indonesia es una religión moderada y abierta

Con más de dos cientos millones de musulmanas, Indonesia es el país con la población musulmana más grande en el mundo. El Islam en Indonesia es una religión moderada y abierta. En general las otras religiones como los cristianos, los budistas y los  hinduistas pueden practicar sus creencias sin muchos problemas. En las ciudades grandes como Yakarta, Surabaya, Bandung, Medan …

Leer Más »

El valor social de oleh-oleh

Algo muy común se ve entre los indonesios después del Eid Mubarak es traer algún recuerdo (oleh-oleh) del pueblo origen. La mayoría trae algo que se puede comer o beber. Galletas, panes, dulces, frutas o bebidas son algunos ejemplos de oleh-oleh. Algunos de esos oleh-oleh sólo se producen durante el Eid Mubarak. Cada ciudad tiene oleh-oleh típico. De Semarang la …

Leer Más »

Nasi Goreng (arroz frito), la comida típica indonesia

Nasi Goreng (arroz frito) es un alimento como el arroz y revuelva fríen en aceite o margarina, por lo general, se pone salsa de soja, cebolla, ajo, tamarindo, pimienta y otras especias, como los huevos, el pollo y kerupuk. También hay otro tipo de arroz frito hecho con pescado salado es también muy popular en Indonesia. Arroz frito es también …

Leer Más »

Dari BARCELONA untuk SOLO

Hari hari akhir pekan kita, khsusnya pencita bola dan arena balapan, tidak terlepas dari kata-kata berikut ini, Leonel Messi, Catalunya, Moto GP dan Formula 1. Harian Solo Pos, 1 Maret 2018 saja menurunkan setengah halaman olaraga tentang Catalunya, mulai dari Sepakbola hingga si roda bundar. Harus diakui bahwa Catalunya adalah sepengal tanah di daratan Spanyol yang memiliki kekayaan alam dan …

Leer Más »

La primera reunión del Grupo de Trabajo sobre Comercio e Inversión entre Ecuador e Indonesia

(Quito) El pasado 19 de diciembre de 2018, se celebró la primera reunión del Grupo de Trabajo sobre Comercio e Inversión entre Ecuador e Indonesia, presidida por el Ministerio de Producción, Comercio Exterior e Inversiones con la participación y desarrollo técnico de ProEcuador, Agrocalidad, Servicio Nacional de Aduanas y la Cancillería ecuatoriana. Durante el encuentro se abordaron temas relacionados al escenario …

Leer Más »

Clase de español (Básico)

Siapa nama Bapak? ¿Cómo se llama usted, señor? Siapa nama Ibu? ¿Cómo se llama usted, señorita? Tanggal lahir (fecha de nacimiento) Tempat lahir (lugar de nacimiento) Di mana Anda bekerja? ¿Dónde trabaja usted? Kata (palabra) Mengatakan (decir) Mengatakan bahwa (decir que) AGAMA (RELIGION) Tuhan ada di dalam semua aspek kehidupan. Dios está en todo los aspectos de la vida. Kementrian …

Leer Más »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Biara Santa Clara, Sikeben

Atejadi turun dari bus Sinabung Jaya, bus khas Tanah Karo yang terkenal dengan nyali para supirnya. Mereka terbisa menyalib di tikungan tajam di tengah-tengah gunung hutan tropis dataran tinggi Karo. Atejadi tidak pernah mau memilih duduk di bangku depan, di samping bang supir. Setiap kali turun ke Medan melewati kelok 12 dari Penatapan menuju Bandar Baru, memori masa kecil Atejadi …

Leer Más »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Korean Coffe Import

Minggu 29 April. KUALA NAMU, 07:00, Atejadi dengan sebuah koper roda empat ukuran 50 x 50cm menunggu pengumuman Sriwijaya Air dengan penerbangan Medan Jakarta. Berpakain formal, mini jas dan rok sebatas lutut, serta selendang syal uis[1] Karo mengantung dipunaknya. Sepatu hitam hak tinggi membuat Atejadi terlihat sangat elegan. Tak lupa anting kecil tetap terlihat di kedua teligannya. Kalung berhiaskan bunga …

Leer Más »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Diandra

Kicau burung Murai bersahut-sahutan seakan hendak menyapa gadis hitam manis pemilik anting mungil saat ia meletakkan keranjang rotan penuh dengan buah cherry[1] merah merona. Tidak terlalu banyak. Mungkin hanya 10 sampai 12 kilo. Matahari masih enggan memperlihatkan teriknya. Embun-embun pagi baru saja hilang dari dedauan hijau kopi Arabika desa Juma Raja. Baju hangat belum saatnya dilepas karena udara dingin Tanah …

Leer Más »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Temantaras

Sejuah mata memandang, Gunung Sinabung tetap menjadi titik terluar yang bisa dicapai oleh kedua bola mata. Ketenangannya selama tigaratus tahun telah membuat masyarakat Karo terlena dalam pangkuan alam yang asri. Kini setiap detik ia memberikan peringatan bahwa tidak ada ketenangan abadi di muka bumi ini. Atejadi menatap bulang[1] alam itu dengan penuh takjub. Deburan debu yang hampir setiap hari terlempar …

Leer Más »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Jujuri

“Jadi…Jadi….enggo , Nakku[1], enggo me. Udan[3] ee….,” teriak Jujuri, ibu Atejadi. Jujuri adalah sosok khas wanita Karo. Pekerja keras. Menghabiskan hari demi hari bergelut dengan tanah dan tanaman. Tempat permainan yang paling indah bagi wanita Karo adalah ladang. Sejak mereka bisa dibawa keluar rumah,  perkenalan pertama pada alam adalah pergi keq ladang. Bayi kecil Karo akan digendong pada bagian punggung, …

Leer Más »

ATEJADI, GADIS PEMETIK KOPI KARO, Bapak

Merah merona buah kopi kini berganti dengan taburan bintang di atas langit desa Juma Raja. Liturgi petik kopi, giling kopi, jemur kopi sudah berakhir dengan datangnya bidadari malam. Atejadi tenggelam dalam buku barunya The History of Coffee pemberian Dr. Thelma Gomez saat konferensi kopi di Bali awal tahun ini. Buku putih bertuliskan huruf hitam itu telah berubah menjadi lembaran warna-warni …

Leer Más »